Kanker Kandung Kemih: Gejala Awal yang Sering Diabaikan

Dipublikasikan pada: 2025-04-27

Kanker Kandung Kemih: Gejala Awal yang Sering Diabaikan

Fakta Kritis yang Perlu Diketahui

Kanker kandung kemih menempati urutan ke-10 sebagai kanker paling umum di Indonesia, dengan 70% kasus baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut. DR. dr. Mohammad Arief EL Habibie memperingatkan:
"Gejala awalnya sering disalahartikan sebagai infeksi saluran kencing biasa. Padahal, deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan hingga 90%."

5 Gejala Awal yang Sering Diabaikan

1. Hematuria (Darah dalam Urine)

Ciri Khas:

  • Warna urine seperti teh atau merah muda
  • Muncul hilang-timbul (tidak selalu setiap kali kencing)

Fakta:
"80% pasien kanker kandung kemih mengalami hematuria tanpa rasa sakit," jelas DR. Arief.

2. Anyang-anyangan Kronis

  • Sering ingin kencing meski urine sedikit
  • Rasa tidak tuntas setelah berkemih

Peringatan:
"Jika gejala bertahan >2 minggu meski minum antibiotik, wajib pemeriksaan sitologi urine."

3. Nyeri Panggul atau Pinggang

  • Nyeri tumpul di tulang pubis atau sisi punggung bawah

Tanda Bahaya:
Bisa indikasi kanker sudah menyebar ke prostat atau ginjal

4. Infeksi Saluran Kencing Berulang

  • ISK yang sering kambuh (>3x dalam setahun)

Kaitan dengan Kanker:
Peradangan kronis memicu mutasi sel kandung kemih

5. Perubahan Kebiasaan Berkemi

  • Aliran urine lemah atau terputus
  • Sering terbangun malam untuk kencing (nocturia)

Faktor Risiko Utama

KategoriRisiko
Perokok Aktif/Pasif4x lebih berisiko
Paparan Zat KimiaPekerja pabrik cat, tekstil, atau karet
Riwayat IMS KronisKlamidia/prostatitis meningkatkan risiko 2x lipat
Usia90% kasus terjadi di atas 55 tahun

Catatan Dokter:
"Pasien dengan riwayat infeksi menular seksual kronis memiliki risiko lebih tinggi akibat peradangan berkepanjangan di saluran kemih."

Diagnosis yang Direkomendasikan

  • Urinalisis + Sitologi Urine: Deteksi sel abnormal
  • USG Abdomen: Lihat massa di kandung kemih
  • Sistoskopi: Kamera kecil melalui uretra
  • CT Scan: Stadium kanker

Biaya Pemeriksaan:

  • Sitologi Urine: Rp500.000
  • Sistoskopi: Rp2-5 juta

Penanganan Medis

Stadium Awal (Non-Invasif)

  • Transurethral Resection (TURBT): Operasi endoskopi
  • Imunoterapi BCG: Untuk kanker superfisial

Stadium Lanjut

  • Kemoterapi Intravesikal
  • Pengangkatan Kandung Kemih Parsial/Total

Pencegahan Efektif

  • Berhenti Merokok (Risiko turun 50% dalam 5 tahun)
  • Hidrasi Cukup (Minum 2L air/hari)
  • Skrining Rutin jika berisiko tinggi
  • Penggunaan APD bagi pekerja industri kimia

Tips DR. Arief:
"Jika urine Anda berdarah meski hanya sekali, jangan ditunda! Segera periksa ke urolog."

Mitos vs Fakta

❌ "Darah di urine pasti karena batu ginjal"
✅ Fakta: 20% hematuria ternyata gejala kanker

❌ "Kanker kandung kemih hanya menyerang lansia"
✅ Fakta: 5% kasus terjadi di bawah 40 tahun

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi jika mengalami:

  • Darah dalam urine (meski tidak sakit)
  • Anyang-anyangan >2 minggu
  • Nyeri panggul + penurunan berat badan drastis

Kesimpulan

Kanker kandung kemih adalah silent killer yang gejalanya sering dianggap sepele. Deteksi dini melalui:

  • Pemeriksaan urine rutin
  • Sistoskopi untuk kelompok berisiko

Pesan Dokter:
"Jangan tunggu sampai sakit untuk memeriksakan diri. Darah dalam urine adalah alarm tubuh yang tidak boleh diabaikan!"

Informasi Tambahan:

  • Survival rate stadium 1: 88%
  • Survival rate stadium 4: 15%

(Artikel ini telah direview oleh DR. dr. Mohammad Arief EL Habibie, MSM., ISQUA)